Isu lingkungan selalu menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Beragam masalah yang dihadapi mengenai lingkungan, membuat banyak pihak mulai secara serius mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Hampir semua pihak kini bersinergi dalam menjaga bumi tempat kita tinggal. Mulai dari instansi pemerintahan, organisasi nirlaba, bahkan hingga para pengusaha, semua dengan caranya masing-masing berupaya mengatasi masalah mengenai lingkungan itu sendiri.
Awal Mula Tertarik Terhadap Isu Lingkungan
Sejak berada di bangku kuliah, isu lingkungan ini sendiri selalu menarik buat saya secara pribadi. Khususnya dalam pengelolaan sampah plastik. Saya secara aktif selalu memantau beberapa media yang memang secara khusus selalu membahas mengenai masalah penanganan sampah, dan jujur saja banyak dari berita-berita tersebut yang cukup mengkhawatirkan dan sudah selayaknya mendapat perhatian yang lebih serius dari kita semua.
Berdasarkan data yang didapat dari akun Instagram milik Waste4Change, per tanggal 18 oktober 2024 TPA Sarimukti milik kota Bandung dinyatakan penuh. Selain kota Bandung, TPA Amola di kabupaten Polewali Mandar, provinsi Sulawesi Barat, menemui masalah yang sama. Kedua hal tersebut dimulai dari kurangnya kesadaran masyarakat akan penggunaan barang sekali pakai. Apa yang dilakukan Avoskin diharapkan bisa menjadi kampanye yang serius, agar kita bisa lebih sadar dalam mengurangi penggunaan barang plastik.
Komitmen Avoskin dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan
Avoskin, sebagai salah satu merek produk kecantikan lokal, yang bernaung di bawah perusahaan PT Avo Inspira Semesta, juga menunjukkan komitmennya dalam melestarikan bumi tempat kita tinggal. Dengan tagar mulai dari meja rias, Avoskin hendak mengajak para konsumennya untuk secara sadar dan aktif berkontribusi terhadap keberlangsungan bumi ini, dengan mengajak mereka untuk mengumpulkan bekas kemasan kosmetik agar bisa didaur ulang kembali.
Melalui cara tersebut, Avoskin hendak menunjukkan kepada kita semua, bahwa kecantikan sebenarnya mempunyai makna yang sangat luas. Cantik tidak semata terbatas pada penampilan kita. Akan tetapi kecantikan itu sendiri bisa kita tunjukkan lewat tutur kata dan perbuatan kita, yang menunjukkan kepedulian kita terhadap orang lain dan lingkungan.
Sejak 2021, Avoskin Bersama Waste4Change sudah berkolaborasi dalam mengolah limbah plastik khususnya botol bekas kosmetik. Misi yang sejalan dengan Waste4Change, yaitu menjadi penggerak dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Tidak hanya soal sampah plastik, Avoskin juga menunjukkan komitmennya dengan membantu mengurangi penggunaan barang sekali pakai, misalnya penggunaan kapas. Kapas merupakan salah satu alat penting yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam bidang kecantikan.
Kapas merupakan instrument yang memiliki peranan penting mulai dari membersihkan make up, hingga mengaplikasikan skin care. Namun sayangnya, bagi bumi sendiri ternyata kapas memiliki dampak yang buruk. Kapas sekali pakai sering berakhir di TPA, menambah volume sampah yang tidak bisa terurai secara alami. Hal inilah yang akhirnya menjadi alasan Avoskin dalam memproduksi reusable cotton pads. Beberapa keuntungan dalam menggunakan reusable cotton pads antara lain mengurangi limbah, lebih ekonomis, bisa digunakan berkali-kali, dan tentunya nyaman digunakan di kulit.
Program Daur Ulang Sampah Avoskin X Waste4Change
Avoskin sebagai salah satu brand penggerak dalam pengelolaan sampah plastik, terus aktif meningkatkan kesadaraan akan pentingnya mengurangi penggunaan barang-barang plastik. Melalui sebuah podcast bernama Avodcast, Avoskin mengundang CEO dari Waste4Change yaitu Kak Alvin, untuk mengangkat isu soal daur ulang sampah. Di podcast tersebut dijelaskan bahwa Avoskin hendak memulai program daur ulang sampah berbasis digital.
Avoskin akhirnya memutuskan untuk menggandeng Waste4Change sebagai salah satu perusahaan daur ulang sampah dan akhirnya terciptalah program digital take back. Program tersebut memiliki peranan dalam ekonomi sekular. Secara sederhana, botol kosong yang dikirim akan menjadi produk yang bisa diolah oleh Waste4Change dan mitra kerjanya. Mitra Waste4Change selanjutnya akan memilah sampah berdasarkan kebutuhan partner yang kemudian hasil dari sampah pilahan ini akan direcycle menjadi barang tepat guna. Barang ini lagi-lagi juga akan kembali kepada customer.
Konsep Sustainability Avoskin
Sustainable business atau bisnis berkelanjutan adalah bisnis yang memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, komunitas, dan masyarakat secara keseluruhan. Bisnis berkelanjutan tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Sebagai Perusahaan yang sudah berdiri selama 10 tahun, Avoskin terus berupaya menghadirkan inovasi-inovasi yang memiliki dampak luas, tidak cuma terhadap perusahaannya tetapi juga terhadap lingkungan.
Sejak awal didirikannya di tahun 2014, Avoskin sudah mengusung konsep Green & Clean Beauty yang mana produk-produk kecantikan yang dihasilkan menggunakan pendekatan sustainability. Formulasi produk-produknya identik dengan komposisi asli bahan alam yang didapat dari petani-petani lokal di area Jawa dan Bali. Dengan begitu, ekonomi para petani tersebut juga bisa ikut berdampak positif.
Dalam podcast yang tayang di Youtube milik Avoskin tanggal 14 Juni 2024 lalu, Avoskin mengundang founder Rappo, Kak Akmal Idrus untuk menjelaskan mengenai bisnis berkelanjutan yang ternyata memiliki potensi yang besar. Rappo merupakan Perusahaan penghasil produk fashion dan cendera mata dengan mengolah sampah plastik menjadi produk high value. Proses pengelolaan ini melibatkan perempuan di Makassar untuk menjahit produknya dengan beberapa proses yang secara mendalam memberdayakan perempuan.
Upaya-upaya ini semakin jelas menunjukkan bahwa Avoskin menunjukkan niat yang nyata dalam melakukan kampanye aktif terhadap isu lingkungan. Diharapkan apa yang dilakukan oleh Avoskin ini dapat mengerakkan brand-brand lain untuk juga secara aktif berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan.
Langkah Kecil yang Memiliki Dampak Besar
Berdasarkan artikel yang dipublikasikan oleh Kompas.com, per Juli 2024 sebanyak 11,3 juta ton sampah di Indonesia tidak dapat terkelola. Angka ini setara 36,7 persen dari total produksi sampah nasional yang mencapai 31,9 juta ton. Diantaranya, industri kecantikan merupakan salah satu sektor penyumbang sampah terbesar. Oleh karena itu, Avoskin tidak henti-hentinya menyuarakan kampanye untuk terus aware akan pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah plastik untuk selanjutnya bisa dikelola dengan baik. Beberapa langkah kecil yang sudah saya terapkan sejak dulu untuk mengurangi penggunaan sampah plastik antara lain :
- Membawa kantung sendiri ketika berbelanja
- Membawa botol minum sendiri
- Membawa alat mandi sendiri Ketika bepergian ke luar kota
- Membawa peralatan makan sendiri
- Melakukan pengelolaan sampah plastik dengan mengirimkan botol-botol bekas kosmetik ke Perusahaan daur ulang sampah.
- Menyiapkan kantung laundry sendiri, dan meminta pada petugas laundry untuk tidak perlu membungkus pakayan saya dengan plastik
Meskipun kelihatan sederhana, tetapi jika dilakukan terus menerus dan dilakukan secara kolektif maka saya yakin permasalahan sampah plastik bisa diatasi secara signifikan. Yuk, sahabat AVO mulai lebih aware dengan isu lingkungan kita dengan mulai dari langkah-langkah sederhana seperti yang sudah diterapkan di atas. Karena pada akhirnya, baik maupun buruk yang akan merasakan dampak dari permasalahan lingkungan ini adalah diri kita sendiri.
Last Updated on November 6, 2024
No Comment