Kandungan bakuchiol tengah jadi favorit para skincare enthusiast. Namun, siapa sangka jika kandungan ini ternyata tidak sustainable.
Active ingredients seperti retinol jadi kandungan wajib untuk digunakan dalam mengatasi anti aging. Sayangnya, tidak semua orang bisa menikmati manfaat dari retinol. Jika digunakan sembarangan, retinol bisa menyebabkan iritasi kulit, purging, bahkan meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari. Selain itu, retinol juga kurang aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui, serta terlalu keras untuk kulit remaja. Nah, kandungan bakuchiol ini bisa jadi alternatif retinol. Sebenarnya apa sih kandungan bakuchiol ini?
Bakuchiol, Kandungan Alternatif yang Vegan dan Natural
Kandungan bakuchiol ini natural, vegan, dan lebih gentle dibandingkan retinol. Tidak heran banyak orang yang tertarik dengan kandungan ini terutama penggemar clean beauty dan vegan. Bakuchiol ini berasal dari tanaman Babchi atau nama latin Psoralea corylifolia. Tanaman ini sering digunakan di India dan Cina sebagai obat herbal. Berbeda dengan retinol yang berasal dari sumber nabati dan hewani.
Ekstrak tanaman Babchi ini memiliki sifat antibakteri, antifungal, anti inflamasi, antioksidan, bahkan anti tumor. Sifat anti aging dalam bakuchiol ini juga disebut menyerupai retinol. Bakuchiol ini sendiri adalah salah satu dari banyak zat yang terdapat dalam tanaman Babchi. Bakuchiol banyak terkandung dalam biji dan daun tanaman Babchi.
Bakuchiol juga diklaim memiliki cara kerja yang mirip dengan retinol dalam hal anti aging. Memiliki sifat yang mirip dengan retinol, bakuchiol juga memiliki kemampuan untuk menstimulasi produksi kolagen. Bakuchiol ini juga mampu menyamarkan garis halus, kerutan, pigmentasi, dan meningkatkan elastisitas kulit seperti retinol, tetapi tidak memiliki efek samping yang mungkin bisa muncul dari retinol.
Baca Juga : Apa Sih Manfaat Kandungan Retinol pada Skincare?
Bakuchiol Berasal dari Tanaman yang Hampir Punah
Sejak beberapa tahun lalu, bakuchiol menjadi banyak diminati oleh pecinta skincare. Terbukti dari banyaknya produk skincare dengan kandungan bakuchiol yang beredar di pasaran. Bahkan, bakuchiol ini juga populer di kalangan brand lokal. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak brand yang meluncurkan produk dengan kandungan bakuchiol ini.
Semakin banyak pilihan produk di pasaran, tentu saja semakin baik bagi konsumen untuk memilih produk yang sesuai dengan tipe kulit dan budget masing-masing. Namun sangat disayangkan karena semakin banyak produk bakuchiol, tentu saja tidak seimbang dengan ketersediaan tanaman Psoralea corylifolia atau Babchi.
Tanaman Babchi ini termasuk dalam endangered plant atau tanaman yang hampir punah. Akibat banyaknya permintaan produk bakuchiol, terdiri dari skincare hingga pengobatan herbal, tanaman ini sering diieksploitasi secara eksklusif. Bahkan eksploitasi tanaman ini masih banyak dilakukan langsung dari alam, bukan dari perkebunan komersial yang dikelola oleh brand tertentu untuk kebutuhan produksi. Jadi, tidak heran jika populasi tanaman Babchi yang liar semakin menurun. Padahal pertumbuhan tanaman ini sendiri cenderung lambat.
Walaupun sudah ada beberapa penelitian tentang bakuchiol, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk membuktikan efikasi kandungan dan tingkat keamanan kandungan ini dalam jangka panjang. Tidak lupa juga masih perlu melakukan studi konservasi tanaman Babchi yang sustainable untuk menyeimbangkan kebutuhan industri kecantikan dan farmasi akan produk dengan tanaman ini.
Semoga brand yang menggunakan kandungan bakuchiol ini tidak melakukan eksploitasi. Ditambah, brand juga menggunakan tanaman ini dengan lebih bertanggung jawab agar semua orang tetap bisa merasakan manfaat bakuchiol.
Last Updated on January 5, 2022
No Comment