Kandungan salicylic acid memiliki aturan boleh dan tidak boleh dicampur dengan beberapa kandungan. Yuk simak ada apa aja!
Salicylic acid adalah bahan aktif yang aman dan bermanfaat untuk kulit terutama kulit berminyak dan berjerawat. Sayangnya, bahan aktif ini adalah salah satu bahan skincare yang tidak boleh dicampur secara begitu saja dengan berbagai jenis bahan lainnya.
Lalu bagaimana ketentuan salicylic acid ini digunakan bersamaan dengan bahan aktif lain? Nah, kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan beberapa kandungan di bawah ini.
Baca Juga : Apakah Retinol dan Niacinamide Boleh Digabung Penggunaannya?
Salicylic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan Kandungan Berikut
Salicylic acid adalah asam dengan pH rendah yang bisa menimbulkan efek iritasi pada kulit. Jika digunakan bersamaan dengan bahan aktif tertentu, efek iritasi bisa jadi semakin kuat. Selain itu, pH yang rendah jika dicampur dengan bahan aktif lain tidak bisa bekerja dengan maksimal.
Berikut adalah kandungan yang tidak boleh dicampur dengan salicylic acid:
1. Retinoid/Retinol
Salicylic acid dan retinol/retinoid tidak boleh dicampur. Memakai retinol dan salicylic acid bersamaan akan membuat tingkat iritasi menjadi 2 kali lipat.
Kalau dilihat dari sifatnya, retinoid dan salicylic acid sama-sama memiliki efek samping yang menimbulkan iritasi pada kulit. Campuran kedua bahan ini akan terlalu keras bagi kulit dan membuat kulit mengalami kemerahan atau iritasi. Selain itu, kulit bisa menjadi kering dan sensitif pada sinar matahari.
Sehingga dari hal diatas, hindari mencampur salicylic acid dan retinol dalam waktu bersamaan atau hari yang sama untuk mencegah kulitmu mengalami iritasi.
Baca Juga : Hati-Hati! Ini Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan Agar Terhindar dari Iritasi Kulit
2. Vitamin C
Salicylic acid tidak boleh dicampur dengan vitamin C. Salicylic acid dan vitamin C ini memiliki sifat asam. Dimana menggabungkan kedua bahan aktif ini akan menimbulkan efek iritasi pada kulit.
Selain itu, vitamin C adalah bahan aktif yang bisa menjadi tidak stabil jika dicampur dengan bahan aktif lain. Mencampur salicylic acid dan vitamin C dapat menurunkan efek vitamin C pada kulit.
3. Benzoyl Peroxide
Melihat dari sifanya dari zat ini, sebaiknya kamu tidak boleh mencampur salicylic acid dan benzoyl peroxide. Hal ini karena kulitmu bisa iritasi dan menjadi kering.
Benzoyl peroxide ini adalah bahan aktif yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat meradang. Bahan aktif ini bisa menimbulkan efek samping kulit jadi kering dan mengalami iritasi.
4. Senyawa Asam Lainnya
Keempat, salicylic acid tidak boleh dicampur dengan senyawa asam lainnya. Jika kamu memakai produk skincare lain yang memiliki kandungan kombinasi salicylic acid atau BHA dengan asam lain seperti AHA, tidak perlu khawatir karena campuran kedua bahan ini aman digunakan.
Namun, kamu tidak boleh mencampur penggunaan dua jenis asam yang berbeda sendiri, atau menggunakan beberapa produk yang mengandung asam berbeda sekaligus.
Baca Juga: Selain untuk Jerawatan, Ini Manfaat Salicylic Acid yang Jarang Diketahui
Salicylic Acid Boleh Dicampur dengan Kandungan Apa?
Untuk manfaat yang optimal, salicylic acid boleh dicampur dengan beberapa kandungan skincare di bawah ini:
1. Ceramide
Apakah saliyclic acid boleh dicampur dengan ceramide? Jawabanya, boleh. Ceramide ini berfungsi mengunci kelembapan dan melindungi lapisan kulit dari dampak buruk lingkungan. Dengan begitu, menggunakan ceramide dan salicylic acid akan membantu mengatasi efek kulit kering yang ditimbulkan oleh salicylic acid.
Secara lebih detail, Ceramide adalah golongan asam lemak yang sering dicampurkan dalam berbagai produk skincare. Sebenarnya ceramide bisa ditemukan dalam sel-sel kulit. Bahkan, ceramide membentuk lapisan kulit paling luar atau epidermis hingga 50%. Hal ini yang membuat ceramide memiliki peran penting untuk melindungi kulit.
Supaya kamu bisa mendapatkan manfaat perlindungan yang optimal dari kombinasi ceramide dan salicylic acid, kamu bisa mencoba Avoskin YSB Ceramide + Mugwort + Cica Toner. Dengan hero ingredient ceramide, toner ini akan menghidrasi kulit secara optimal dan menjaga skin barrier kamu.
2. Hyaluronic Acid
Mencampurkan hyaluronic acid dan salicylic acid sangat dibolehkan dan bahkan dianjurkan karena hyaluronic acid dapat menekan efek iritasi dan mencegah kulit menjadi kering setelah pemakaian salicylic acid.
Hyaluronic acid adalah zat yang bisa membantu mengunci kelembaban cairan di dalam lapisan kulit. Ketika salicylic acid sedang bekerja sebagai bahan aktif, maka ia melakukan sifat pengelupasan untuk menghilangkan sel-sel kulit mati. Sayangnya, pada proses ini kulit bisa kehilangan hidrasi. Satu upaya untuk mencegah kulit kering terlalu lama adalah dengan penggunaan skincare yang mengandung hyaluronc acid.
3. Niacinamide
Salicylic acid dan niacinamide boleh dicampur bersamaan. Ini karena manfaat niacinamide hampir sama dengan salicylic acid meskipun memiliki mekanisme kerja yang berbeda.
Niacinamide dan salicylic acid dapat mengurangi sebum pada wajah dengan mekanisme yang berbeda. Perbedaan mekanisme kerja keduanya yaitu salicylic acid mengurangi sebum dari dalam pori-pori kulit, sedangkan niacinamide mengurangi sebum dan minyak pada permukaan kulit.
Kamu pun direkomendasikan untuk menggunakan salicylic acid dicampur dengan niacinamide. Salicylic acid dan niacinamide yang digunakan bersamaan akan memberi efek yang lebih kuat tanpa meningkatkan risiko iritasi kulit.
Baca Juga : Retinol dan Niacinamide Boleh Digunakan Bersamaan Tidak Sih?
Apakah Salicylic Acid Aman untuk Kulit Berjerawat?
Menjadi bagian dari bahan aktif, salicylic acid merupakan BHA yang larut dalam minyak. Peran ini tentu berbeda dengan bahan aktif AHA yang cenderung larut dalam air namun tidak pada minyak. Oleh karenanya, salicylic acid sebagai BHA sangat baik untuk tipe kulit berminyak dan mengatasi masalah kulit akibat minyak seperti jerawat.
Saliyclic acid sangat bagus untuk merawat kulit wajah yang berminyak dan rentan berjerawat. Cara ia bekerja adalah dengan menembus lapisan minyak di permukaan kulit dan masuk ke dalam pori-pori. Selain membersihkan secara lebih mendalam, saliyclic acid juga memiliki sifat anti-peradangan. Sehingga bisa disimpulkan, salicylic acid bekerja sangat baik mencegah munculnya jerawat sekaligus meredakan jerawat yang sudah ada namun meradang.
Berapa Kali Penggunaan Salicylic Acid yang Dianjurkan?
Dikutip dari healthline.com, frekuensi penggunaan salicylic acid tergantung pada kadarnya. Salicylic acid dapat digunakan setiap hari dengan catatan kadar 3-5% dapat digunakan satu kali sehari sedangkan kadar 1-2% bisa dipakai 1 hingga 3 kali per hari.
Sehingga dengan begitu, serum Avoskin varian salicylic acid berkadar 2% dan tonernya berkadar 1% dapat digunakan setiap hari dengan frekuensi 1 hingga 3 kali. Namun lebih dianjurkan untuk digunakan 2 kali pada pagi dan malam hari.
Apa Efek Samping Salicylic Acid jika Salah Penggunaannya?
Efek samping penggunaan salicylic acid yang tidak tepat yaitu menyebabkan iritasi kulit ringan, ruam, peeling/ pengelupasan, dan perubahan warna kulit yang tidak diinginkan. Termasuk pada jerawat yang membuatnya semakin meradang.
Beberapa cara dapat mencegah terjadinya efek samping ini. Selain jangan mencapur salicylic acid dengan kandungan skincare yang dilarang di atas, yaitu dengan konsultasi pada ahli untuk menjamin keamanan frekuensi penggunaan slaicylic acid yang benar.
Last Updated on September 16, 2024
8 Comments
Terimakasih mbak Elusabeth, telah berkenan berbagi ilmu
hai mbak Elisabeth, ijin ty… jika pembersih muka , yg mengandung salicylic acid apakah setelah mencuci muka kita bisa pakai serum retinol ( avoskin miraculous retinol ampoule )?
kalo eksfo pake toner avoskin terus moisturizer nya pake citra yg ada kandungan salcyilic acid apa bolehh?