Saat ini, menggunakan skincare secara berlapis menjadi perawatan kulit yang dapat memaksimalkan manfaatnya. Meskipun demikian, beberapa skincare memiliki kandungan bahan aktif yang tidak boleh dipakai bersamaan. Apabila tetap dicampur, maka kulit wajah bisa memunculkan reaksi efek samping yang parah.
Salah satu kandungan skincare yang tidak boleh dicampur sembarangan adalah Retinol. Kandungan ini masuk pada kategori bahan aktif bersifat asam. Oleh karena sifatnya ini, penggunaan Retinol dapat mendorong kulit menjadi lebih sensitif ketika digunakan.
Retinol boleh saja digunakan secara berlapis untuk merawat kulit. Hanya saja, kamu perlu berhati-hati. Secara umum, retinol tidak boleh dicampur dengan sesama bahan aktif yang asam. Misalnya yaitu :
- AHA/BHA.
- Vitamin C
- Benzoil Peroksida
- Salicylic acid
Retinol Tidak Boleh Dicampur dengan Kandungan Ini
Retinol sangat baik dalam mendorong pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen. Ini berpengaruh pada elastisitas kulit yang dapat selalu terjaga serta kulit wajah lebih cerah dan sehat.
Untuk mendapatkan manfaat Retinol yang optimal, kamu harus memastikan untuk menggunakan Retinol secara tepat. Hindari mencampurkan retinol dengan kandungan skincare seperti Salicylic Acid, AHA/BHA, Vitamin C dan Benzoil Peroksida supaya kulit tidak memunculkan reaksi seperti kemerahan, gatal bahkan sampai iritasi.
1. AHA/BHA
Retinol dan AHA/BHA memiliki fungsi yang mirip yaitu untuk mengangkat sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit. Apabila keduanya digunakan bersamaan maka dapat menyebabkan over-exfoliate yang efeknya membuat kulitmu kemerahan, iritasi, hingga kering mengelupas.
2. Vitamin C
Tidak direkomendasikan untuk menggunakan Retinol dan Vitamin C pada satu waktu yang sama. Maksudnya, jika kamu menggunakan Retinol pada malam hari maka hindari menggunakan Vitamin C juga sebelum tidur.
Retinol dan Vitamin C bekerja pada lingkungan pH yang berbeda. Retinol bekerja dalam kadar pH yang lebih tinggi sedangkan Vitamin C cocok pada pH lebih rendah. Apabila menggunakan keduanya bersamaan, Retinol dan Vitamin C tidak bekerja secara optimal.
3. Benzoil Peroksida
Baik Retinol maupun Benzoil Peroksida, keduanya dikenal dapat mengobati jerawat. Kamu mungkin berpikir, apabila mencampur keduanya pada satu waktu, maka jerawat dapat lebih cepat hilang.
Sayangnya, prediksi kamu salah. Sebagai sesama bahan aktif, Benzoil Peroksida tidak akan optimal memberikan manfaat jika dicampur dengan Retinol. Katakanlah jika kamu ingin mengobati jerawat dan menggunakan skincare dengan kandungan Benzoil Peroksida, maka jerawat akan lebih sulit sembuh karena Retinol menghilangkan proses kerja zat aktif pada Benzoil Peroksida.
4. Salicylic Acid
Terakhir, kandungan bahan aktif yang bersifat asam namun tidak boleh dicampur dengan Retinol adalah Salicylic Acid. Keduanya memiliki peran yang sama dalam mengangkat sel kulit mati dan meregenerasi kulit. Menggunakan keduanya bersamaan dapat menimbulkan masalah kulit seperti kulit semakin kering, iritasi, dan mengelupas.
Retinol Dapat Optimal Jika Digunakan Secara Tepat
Sahabat AVO, jika kamu ingin menggunakan Retinol lalu di-layer dengan skincare lain, maka hindari skincare dengan kandungan asam. Daripada mencampurkan keduanya pada satu waktu, pilih rutinitas yang berbeda.
Kamu bisa menggunakan Retinol pada malam hari saja. Lalu menggunakan AHA/BHA pada pagi harinya. Kamu juga bisa menggunakan kedua skincare ini secara bergantian seperti AHA/BHA pada hari ini lalu besoknya menggunakan retinol, dan seterusnya.
Retinol masih dapat bekerja dengan optimal apabila kamu menggunakannya secara tepat. Avoskin Miraculous Retinol Ampoule adalah chemical exfoliator yang dapat menunda munculnya tanda penuaan dini dan menjaga elastisitas kulit wajah kamu.
Manfaat ini akan semakin optimal jika digunakan secara rutin maksimal 3 kali seminggu. Pada hari-hari dimana Avoskin Retinol Ampoule ini digunakan, hindari memakai skincare lain yang bersifat asam.
Last Updated on November 15, 2024
No Comment