fbpx

Dampak Buruk Media Sosial pada Kesehatan Mental yang Perlu Diwaspadai

Life - rustaviani - March 28, 2022

Hampir semua orang memiliki media sosial karena mengikuti perkembangan jaman. Ternyata ada dampak buruk media sosial yang akan terjadi pada penggunanya jika tidak berhati-hati.

Tak bisa dipungkiri lagi, pengguna sosial media di Indonesia sudah tak terhitung jumlahnya. Dari kalangan remaja, orang tua, bahkan anak SD sekalipun. Pengguna sosial media ini terus bertambah karena kebutuhan untuk berkomunikasi secara praktis. Sosial media akan memudahkanmu untuk berkomunikasi dengan orang lain tanpa memikirkan jarak. Namun, ada dampak negatif juga yang disebabkan oleh sosial media ini loh. Berikut ini dampak buruk media sosial pada kesehatan mental.

1. Digunakan Sebagai Pelarian

Salah satu alasan seseorang menggunakan media sosial adalah sebagai pelepas stres. Ketika kamu sudah penat dengan kesibukan yang tinggi dan membutuhkan hiburan untuk sementara waktu, tanpa sadar media sosial hadir sebagai pelarian. Mungkin media sosial bisa membuat kamu sedikit lebih lega. Namun, hal ini tidak membuat keadaan di dunia nyata menjadi lebih baik.

2. Mengurangi Produktivitas

Rata-rata waktu yang dihabiskan seseorang di media sosial adalah 2jam/hari. Ini sudah termasuk saat berada di commuterline, kantor maupun di rumah. Perilaku ini kelihatannya wajar terutama bila kamu bekerja di bidang humas atau social media officer. Namun, apabila pekerjaan yang kamu tekuni membutuhkan konsentrasi dan tingkat ketelitian yang tinggi, kamu akan mengalami kesulitan. Hal ini memaksa otak bekerja lebih keras dan membuat diri tidak produktif dan sulit berkonsentrasi.

3. Menurunkan Kepercayaan Diri

Ketika sering menggunakan media sosial, kamu akan sering membanding-bandingkan apa yang ada di dalamnya. Hal ini akan membuat kepercayaan diri menurun secara perlahan. Selain itu, media sosial juga menjadi sebuah kompetisi. Misalnya saja, kamu tidak mendapatkan likes yang banyak lalu akan berpikir bahwa kamu tidak cukup baik di mata orang lain. Padahal, ada atau tidaknya likes dan komentar dari orang lain hanya sekedar apresiasi saja. Tidak ada hubungannya dengan suka atau tidak suka pada kepribadianmu.

Baca Juga : Lakukan 5 Hal Ini untuk Menghadapi Cyberbullying

4. Cyberbullying

Banyak kasus seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena tidak tahan terhadap bullying. Awalnya, kondisi ini hanya terjadi di lingkungan sekolah tetapi menjadi semakin parah dan kejam melalu media sosial. Jika bullying hanya terjadi di satu tempat itu dinamakan classical bullying karena akan berhenti apabila berada di rumah. Namun, melalui media sosial, cyberbullying bisa terus terjadi sepanjang waktu. Meskipun melalui media sosial lawan bicara tidak berada di depan mata, pengaruh psikologisnya tetap tersampaikan lewat media sosial.

5. Tekanan Fear of Missing Out

Dalam beberapa penelitian, kejadian ini berupa rasa takut apabila kamu ketinggalan tren atau sesuatu yang sedang in di masyarakat. Kamu merasa sedih karena tidak up to date, walaupun informasi itu sama sekali tidak penting dalam kehidupanmu. Nah, tuntutan ini selalu mengharuskan kamu terus mengecek media sosial dan mengabaikan pekerjaan dan aktivitas.

Last Updated on March 30, 2022

Share This Post!

No Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *