fbpx

Makanan yang Perlu Dihindari oleh Ibu Menyusui agar Bayi Tetap Sehat

Lifestyle - rustaviani - September 12, 2022

Meskipun sudah tidak hamil, sebagai ibu menyusui tetap harus berhati-hati memilih makanan. Ini beberapa makanan yang perlu dihindari oleh ibu menyusui.

Sama seperti saat hamil, ibu menyusui juga perlu memerhatikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi setelah melahirkan. Nah, apa yang dikonsumsi busui selama menyusui ini sangat berpengaruh terhadap kualitas ASI. ASI ini adalah asupan penting bagi bayi di 6 bulan pertama kehidupannya. Kandungan nutrisi di dalam ASI baik untuk mendukung tumbuh kembang bayi dan melindunginya dari berbagai penyakit. Maka dari itu, busui perlu berhati-hati dalam memilih makanan. Berikut ini ada makanan yang perlu dihindari oleh ibu menyusui agar bayi tetap sehat.

1. Makanan Olahan

Makanan olahan adalah makanan yang diproduksi dengan mengubah bentuk dan rasa dari bahan asli agar lebih awet dan praktis untuk dikonsumsi. Biasanya makanan olahan itu berbentuk sosis, nugget, mi instan, serta buah dan sayuran kaleng. Sebenarnya ada makanan olahan yang sehat. Namun, sebagian besar banyak mengandung kalori, lemak tidak sehat, garam, atau gula tambahan, sehingga konsumsinya memerlukan batasan. Makanan jenis ini juga tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi ibu menyusui karena cenderung rendah serat, vitamin, dan mineral.

Beberapa penelitian juga menunjukkan ibu yang sering mengonsumsi makanan olahan di masa menyusui, anaknya akan cenderung menyukai makanan yang kurang sehat di kemudian hari sehingga berisiko mengalami obesitas dan berbagai komplikasinya.

2. Ikan Tinggi Merkuri

Iikan merupakan sumber protein yang baik. Ikan seperti salmon dan tuna juga mengandung omega-3 yang dibutuhkan tubuh ibu dan bayi yang disusui. Namun, kamu perlu lebih teliti dalam memilih ikan, pastikan yang tidak mengandung merkuri atau kontaminan lainnya. Ikan tinggi merkuri, seperti ikan tuna mata besar, hiu, makarel raja, dan marlin, justru memberikan efek yang buruk bagi bayi. Merkuri dari ikan-ikan ini bisa menumpuk dalam tubuh bayi, lalu merusak sistem saraf dan mengganggu fungsi otak bayi. Hal ini bisa menurunkan kemampuannya dalam belajar dan berpikir. Bahkan, paparan logam merkuri bisa membuat bayi mengalami gangguan bicara dan gangguan penglihatan.

Sangat direkomendasikan memasak makanan laut dua kali seminggu. Kemudian pilihlah jenis ikan yang lebih rendah merkuri, contohnya salmon dan nila. Pilihan lainnya seperti ikan air tawar yang lebih aman, misalnya gurame, mas, dan bawal.

3. Alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menurunkan produksi ASI. Selain itu, alkohol juga bisa masuk ke ASI dan akhirnya masuk dalam tubuh bayi. Hal ini bisa menghambat perkembangan kognitif anak dan menggangu pola tidurnya.

Sebenarnya jika hanya minum dalam jumlah yang sedikit, Busui bisa menunggu 2–3 jam untuk menyusui. Pada saat ini, alkohol sudah tidak ada di ASI. Namun, pada 3 bulan pertama kehidupannya, bayi bisa saja menyusu lebih dari sekali dalam 2 jam. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk tidak mengonsumsi alkohol paling tidak hingga berusia 3 bulan.

4. Peppermint dan Petterseli

Beberapa tumbuhan herbal dapat memengaruhi jumlah ASI yang dihasilkan tubuh. Misalnya, makan banyak peterseli bisa membuat ASI tidak lancar. Selain itu, terlalu banyak daun sage dan peppermint dapat mengurangi suplai ASI. Untuk beberapa ibu menyusui, pasta gigi dan permen rasa peppermint bisa jadi masalah terhadap suplai ASI.

5. Kafein

Kamu suka minum kopi atau teh dan makan cokelat? Jika iya,, kamu perlu hati-hati. Kafein pada minuman dan makanan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui ASI. Hal ini bisa menyebabkan bayi rewel, menjadi cepat marah, dan terganggu pola tidurnya. Meski begitu, bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi kafein. Konsumsi kafein yang dianjurkan untuk ibu menyusui adalah tidak lebih dari 300 mg per hari atau setara dengan dua cangkir kopi.

6. Makanan Pedas

Untuk kamu yang suka makanan pedas saat sedang menyusui sebaiknya mulai dikurangi. Makanan pedas bisa memengaruhi rasa ASI dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada bayi. Selain itu, makanan pedas juga dapat menyebabkan bayi mengalami kolik, kembung, bahkan diare.

Agar tumbuh kembang sang anak berjalan optimal, pastikan kamu memerhatikan konsumsi makanan dan minuman yang telah disebutkan di atas ya. Selain itu, jangan lupa untuk terus mengonsumsi makanan sehat agar kualitas ASI selalu baik. Jika mengalami gejala eksim atau gangguan sistem pencernaan seperti diare segera bawa ke dokter.

Last Updated on September 19, 2022

Share This Post!

No Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *