Kamu sering memendam emosi? Ini bahaya memendam emosi untuk kesehatan mental. Jangan sampai terlambat ya!
Memendam emosi dapat memiliki efek yang negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Menurut penelitian, memendam emosi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi, kecemasan, dan masalah tidur. Selain itu, memendam emosi juga dapat mempengaruhi hubungan seseorang dengan orang lain, terutama jika emosi tersebut akhirnya meledak dan menyebabkan seseorang bersikap agresif atau tidak hormat pada orang lain.
Memendam emosi tidak akan menyelesaikan masalah yang mendasari emosi tersebut. Justru, memendam emosi dapat memperparah masalah tersebut dan membuatmu merasa lebih tertekan. Menurut teori psikologi, emosi adalah sinyal yang diberikan oleh tubuh untuk memberitahu bahwa ada suatu masalah yang harus diselesaikan. Jadi, dengan memendam emosi, sebenarnya tidak menyelesaikan masalah yang mendasari emosi tersebut, melainkan hanya menutupinya saja. Berikut ini bahaya memendam emosi untuk kesehatan.
Bahaya Memendam Emosi
Ada beberapa bahaya memendam emosi untuk kesehatan tubuhmu. Berikut ini bahaya yang akan kamu alami jika terus-terusan memendam emosi.
1. Menyebabkan Kecemasan Berlebih
Memendam emosi dapat memicu atau memperparah gejala gangguan cemas. Gangguan cemas adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami ketakutan dan kecemasan yang tidak seimbang terhadap suatu situasi atau aktivitas. Gangguan cemas juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kecemasan yang tidak rasional terhadap suatu situasi yang sebenarnya tidak berbahaya. Jika dibiarkan terus-menerus, gejala gangguan cemas dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini akan berdampak negatif pada kesehatan fisik, seperti sakit kepala, mual, muntah, hingga kesulitan bernapas.
2. Kekebalan Tubuh Melemah
Memendam emosi dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena berbagai jenis penyakit. Menurut penelitian, orang yang sering mengalami stres atau tidak dapat mengekspresikan emosi secara tepat cenderung lebih rentan terkena berbagai jenis penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Hal ini dapat terjadi karena stres atau tidak dapat mengekspresikan emosi dengan baik dapat meningkatkan produksi hormon stres, yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Maka dari itu, penting untuk dapat mengekspresikan emosi secara tepat dan mengelola stres dengan baik agar sistem kekebalan tubuh tetap sehat.
3. Mengakibatkan Depresi
Emosi negatif yang tidak tersalurkan dengan baik dapat memicu terjadinya depresi. Depresi adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami perasaan sedih, hampa, dan putus asa yang berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala-gejala yang timbul akibat depresi dapat sangat beragam dan tergantung pada tingkat keparahan depresi yang dialami seseorang. Depresi juga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, penurunan berat badan, hingga gangguan pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda depresi dan segera mencari bantuan jika merasa mengalami depresi.
4. Menyebabkan Penyakut Kronis
Hormon stres yang tinggi yang dihasilkan oleh tubuh akibat memendam emosi dapat menyebabkan perubahan pada sistem kardiovaskular dan sistem pencernaan. Peningkatan produksi hormon stres dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis, seperti stroke dan gagal jantung. Selain itu, hormon stres juga dapat mengganggu proses pengiriman sinyal dari otak ke usus, sehingga menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, misalnya irritable bowel syndrome. Maka dari itu, penting untuk mengelola stres dengan baik dan mencegah terjadinya peningkatan produksi hormon stres yang berlebihan.
Beberapa Cara untuk Mengatasi Emosi Terpendam
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melepaskan emosi negatif dan mengelola emosi dengan baik, antara lain:
- Menyadari dan mengakui emosi yang dirasakan. Hal ini penting karena emosi adalah sesuatu yang merupakan bagian dari diri dan tidak dapat dihindari. Menerima emosi yang Anda rasakan merupakan langkah pertama untuk mengelolanya dengan baik.
- Mencari cara untuk mengekspresikan emosi dengan cara yang tepat. Kamu dapat mencoba beragam cara untuk mengekspresikan emosi, seperti menulis, menggambar, atau mengungkapkan emosi melalui seni.
- Berbicara dengan orang terdekat mengenai emosi yang dirasakan. Menceritakan emosi yang kamurasakan kepada orang terdekat dapat membantu untuk mengelola emosi dengan lebih baik.
- Mencari bantuan dari profesional jika diperlukan. Jika kamu merasa tidak mampu mengelola emosi dengan baik, kamu dapat mencari bantuan dari seorang psikolog atau terapis yang dapat membantu mengelola emosi dengan lebih baik.
Last Updated on January 12, 2023
No Comment